Welcome

Translate

Senin, 30 Juli 2012

Sopir Bus Maut PO Yanti Resmi Tersangka

VIVAnews – Polisi menetapkan sopir bus maut PO Yanti Group, Yandri, sebagai tersangka dalam kecelakaan dan terbakarnya bus angkutan kota antarpropinsi tersebut di Jalan Raya Sumatera Barat-Riau di kawasan Hulu Aia, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Selasa 1 Mei 2012 lalu.

“Sopir yang berinisial ‘Y’ diduga lalai yang mengakibatkan terbakarnya bus,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar, Ajun Komisaris Besar Polisi Mainar Sugianto, pada VIVAnews, Kamis 3 Mei 2012. Sementara kondektur bus masih dinyatakan sebagai saksi. Baik sopir maupun kondektur bus saat ini masih diamankan di polres setempat.

Hasil penyelidikan sementara menunjukkan, kebakaran yang menghanguskan badan bus PO Yanti bermula dari arus pendek di bagian mesin. “Titik api awal berada dari dalam kap mesin,” ujar Mainar. Bus naas yang mengangkut sekitar 35 penumpang itu terbakar sekitar pukul 04.00 WIB.

Sebanyak 16 penumpang selamat dalam insiden tersebut dengan cara memecahkan kaca samping bus, sedangkan 13 penumpang lain yang sebagian besar duduk di bagian belakang bus terjebak karena diduga tertidur saat api mulai membesar. Upaya mereka membuka pintu bagian belakang bus untuk menyelamatkan diri pun gagal karena pintu itu macet.

“Saat dievakuasi, kami menemukan korban tewas berada di pintu bagian belakang dalam posisi bertumpuk,” kata Kepala Badan Penannggulangan Bencana Daerah setempat, Azril Tamin, kepada VIVAnews. Menurutnya, diduga kuat para korban berupaya menyelamatkan diri ke arah belakang setelah menyadari kobaran api dari bagian depan bus.

“Di pintu belakang juga banyak barang sehingga penumpang kesulitan menyelamatkan diri,” imbuh Azril. Kondisi semakin parah karena saat kejadian, banyak penumpang yang sedang tertidur pulas.

Sopir bus yang di awal kejadian mengetahui adanya percikan api dari bagian depan bus, mencoba memadamkan api. Tapi usaha ini gagal. Api justru membesar dan membakar semua badan bus. (sj)

http://nasional.vivanews.com/news/read/310204-sopir-bus-maut-po-yanti-resmi-tersangka

Aburizal: Masalah Lumpur Sidoarjo Tuntas 2012

VIVAnews - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyatakan permasalahan korban lumpur Sidoarjo akan tuntas secara keseluruhan pada akhir tahun 2012 ini. Ical, begitu biasa dia disapa, mengatakan telah mengeluarkan dana pribadi untuk para korban dengan jumlah tiga kali modal menjadi calon Presiden.

"Pembelian tanah dan bangunan untuk para korban tinggal Rp800 miliar lagi," kata Aburizal. "Saya dan keluarga sudah keluarkan dana hingga Rp9 triliun dari uang pribadi saya, bukan perusahaan. Jadi kalau modal calon presiden katanya Rp3 triliun, saya sudah 3 kali jadi Presiden," ujar Aburizal Bakrie dalam acara audiensi bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar dengan Jajaran Partai Golkar Kalimantan Selatan, di kediaman Aburizal, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Mei 2012.

Menurut Ical, dia telah membeli tanah dan bangunan yang terkubur dalam lumpur Sidoarjo dengan jumlah 20 kali lipat dari nilai jual objek pajak. Ical bahkan juga membeli tanah yang tidak memiliki sertifikat atau pun girik.

"Jadi itu bukan ganti rugi tapi saya beli. Tapi meski nanti sudah selesai, pasti nanti masih ada problem. Isu itu akan terus dihembuskan," katanya.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar, Provinsi Kalimantan Selatan, merekomendasikan pencalonan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon Presiden RI 2014.

Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Selatan, Abdusamad Sulaiman HB, mengatakan jajaran Partai Golkar se-Kalimantan Selatan siap mendukung dan memenangkan Pemilu Presiden 2014 bersama Aburizal Bakrie.

"Ini merupakan aspirasi seluruh peserta Rapimnas II tahun 2011, dan juga hasil rapat pleno seluruh Kecamatan. Jadi kalau Kabupaten tidak mendukung bapak itu tidak benar. Seluruh kader golkar mendukung sepenuhnya bapak sebagai calon Presiden," ujar Sulaiman di kediaman Aburizal.

http://politik.vivanews.com/news/read/310225-aburizal--masalah-lumpur-sidoarjo-tuntas-2012

Bersenjata Api, Rampok Bawa Kabur Delapan Kilo Emas

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP---Kawanan perampok bersenjata api yang beraksi di Toko Emas Matahari, Pasar Lebeng, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Kamis (3/5) pagi, membawa kabur sekitar delapan kilogram perhiasan emas.

"Ada sekitar delapan kilogram emas yang diambil dari dua etalase," kata salah seorang karyawan Toko Emas Matahari, Yanto, usai membantu petugas Kepolisian Resor Cilacap yang mendata jumlah kerugian akibat perampokan itu.

Dia mengaku tidak tahu pasti kronologi perampokan itu karena sedang berada di belakang. "Saya sedang berada di belakang. Tiba-tiba terdengar keributan dan bunyi tembakan di depan," katanya.

Karyawan lainnya, Sudarno mengaku sedang berbincang-bincang dengan pemilik toko, Suwandi alias Ho Liang alias Iwan, di belakang saat perampokan itu terjadi.

Ketika mendengar suara tembakan dan keributan, kata dia, pemilik toko bersama beberapa karyawan lainnya segera naik ke atas bangunan dan melempar pot-pot bunga sebagai bentuk perlawanan terhadap kawanan perampok. "Saya segera menghubungi kepolisian untuk meminta pertolongan," katanya.

Menurut dia, salah seorang kawanan perampok itu menodongkan senjata api ke satpam yang berjaga di toko. Selain itu, kata dia, kawanan perampok juga melepas tembakan ke arah etalase sebelum menguras isinya.

Ia mengatakan, kawanan perampok itu segera pergi meninggalkan toko dengan membawa emas sekitar delapan kilogram yang nilainya sekitar Rp 2,5 miliar.

Seperti diwartakan sebelumnya, kawanan perampok bersenjata api yang diduga berjumlah empat orang menyatroni Toko Emas Matahari, sekitar pukul 08.30 WIB.

Mereka yang berboncengan dengan dua sepeda motor jenis Yamaha Vega dan Honda Revo datang dari arah selatan atau Desa Kuripan, Kesugihan.

Sesampainya di depan toko, tiga orang di antaranya memasuki Toko Emas Matahari yang baru buka, sedangkan satu orang berjaga di luar sambil melepaskan beberapa tembakan ke udara.

Setelah melancarkan aksinya, kawanan perampok itu pergi ke arah timur atau Kesugihan. Wakil Kepala Polres Cilacap, Komisaris Polisi Syarif Rahman mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap kawanan perampok tersebut.

Redaktur: Endah Hapsari

Sumber: Antara

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/05/03/m3fmjj-bersenjata-api-rampok-bawa-kabur-delapan-kilo-emas

Tersangkut Rekening Gendut, Politisi PKS Diperiksa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berinisial RP yang diduga tersangkut kasus rekening gendut mantan pegawai Dirjen Pajak, DW akan diperiksa penyidik Kejaksaan Agung, Kamis (3/5).

"RP sebagai saksi, rencananya diperiksa Kamis," kata Direktur Penyidikan (Dirdik) pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Arnold Angkouw, di Jakarta, Rabu (2/5).

Arnold Angkouw menduga ada aliran dana yang masuk ke rekening dari DW hingga pihaknya akan mengklarifikasi hal itu dengan memeriksa RP.

Saat ditanya perusahaan milik RP itu merupakan wajib pajak yang ditangani oleh DW semasa bekerja sebagai pegawai di Ditjen Pajak, ia membantah dan belum mengarah ke arah sana. "Kita baru mau mengklarifikasi saja,' katanya.

Di bagian lain, ia membenarkan dari hasil pemeriksaan terhadap Direktur PT Mitra Modern Mobilindo (MMM), Novie Ramdhani sebagai saksi kasus DW, telah menerima aliran dana dari tersangka Johni Basuki (JB), Direktur PT MV yang merupakan wajib pajak yang ditangani DW,

"Iya betul menerimanya," katanya. Kendati demikian, ia tidak bisa menyebutkan besaran uang dari aliran dana tersebut. "Pokoknya dia mengaku memang rekening ada transfer dari JB," katanya.

Dalam kasus tersebut, Kejagung sudah menetapkan lima tersangka kasus tersebut, yakni, DW, Johni Basuki (JB), Direktur PT MV yang merupakan wajib pajak yang ditangani DW, Herly Isdiharsoni, Komisaris Utama PT Mitra Modern Mobilindo, Firman (mantan pimpinan DW di Kantor Pelayanan Pajak Setiabudi I Jakarta), dan Salma Magfiroh, Direktur Utama PT Asri Pratama Mandiri (AMP).

Redaktur: Yudha Manggala P Putra

Sumber: Antara

http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/12/05/02/m3e99u-tersangkut-rekening-gendut-politisi-pks-diperiksa 'f@� sz�� 0ν font-family:"Comic Sans MS";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Arial'> Djibril Muhammad

Reporter: Muhammad Hafil

http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/12/05/03/m3ft72-kasus-suap-pon-kpk-periksa-karyawan-pt-wika es Ne�p mn�� 0ν i-font-family:Arial'>

Jika kuasa hukum Angie memastikan kliennya siap menjalani pemeriksaan esok hari, tiga rekan tersangka dari Partai Demokrat mengatakan memberikan dukungan moral bagi Putri Indonesia tahun 2001.

Angelina Sondakh mulai menghuni salah satu kamar di Rutan KPK pada Jumat 27 April 2012 usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka selama sembilan jam.

Atas dugaan penerimaan suap dari pembahasan anggaran untuk proyek di dua kementerian, Angie disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 atau 12 huruf a Undang-Undang (UU) Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Istri mendiang Adjie Massaid ini terancam hukuman satu hingga 20 tahun kurungan.


(V002/S023)
Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012 http://www.antaranews.com/berita/308768/pemeriksaan-angie-fokus-ke-kasus-suap

Kasus Suap PON, KPK Periksa Karyawan PT Wika


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terus mengembangkan penyidikan kasus suap dalam pembahasan Perda penyelenggaraan PON XVII di Riau. Pada Kamis (3/5), KPK memeriksa seorang pegawai PT Wijaya Karya (Wika) bernama Tagor Dalimunte.

"Diperiksa sebagai saksi untuk empat orang tersangka kasus suap PON," kata Kabag Informasi dan Pemberitaan KPK, Priharsa Nugraha di kantornya, Kamis (3/5).

Sebelumnya dua karyawan PT Wika, Ogan Sailendra dan Ade Wahyu juga telah diperiksa. PT Wika sendiri merupakan salah satu konsorsium pembangunan venue PON Riau.

Korupsi PON Riau bermula dari penangkapan tujuh anggota DPRD Riau, dua pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Riau, dan empat pegawai swasta pada 3 April lalu. Dari penangkapan tersebut, KPK berhasil menyita barang bukti sejumlah Rp 900 juta yang diduga sebagai uang suap tersebut.

Dari pemeriksaan mereka, KPK menetapkan empat tersangka. Masing-masing adalah dua anggota DPRD Riau, Muhammad Faisal Anwan dan Muhammad Dunhir, staf PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero, Rahmat Syahputra dan Kepala Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Dispora Riau, Eka Dharma Putra.

KPK menjerat dua anggota DPRD yang berstatus tersangka itu dengan Pasal 12 huruf a atau b dan atau Pasal 5 ayat (2) jo Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b dan atau pasal 13 UU pemberantasan korupsi.

Staf PT Pembangunan Perumahan (PP) dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau pasal 11 UU Pemberantasan Korupsi, sedangkan pegawai Dispora dijerat dengan pasal Pasal 5 Ayat (1) huruf a atau b dan atau pasal 13 UU Pemberantasan Korupsi.

Redaktur: Djibril Muhammad

Reporter: Muhammad Hafil

http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/12/05/03/m3ft72-kasus-suap-pon-kpk-periksa-karyawan-pt-wika es Ne�p mn�� 0ν i-font-family:Arial'>

Jika kuasa hukum Angie memastikan kliennya siap menjalani pemeriksaan esok hari, tiga rekan tersangka dari Partai Demokrat mengatakan memberikan dukungan moral bagi Putri Indonesia tahun 2001.

Angelina Sondakh mulai menghuni salah satu kamar di Rutan KPK pada Jumat 27 April 2012 usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka selama sembilan jam.

Atas dugaan penerimaan suap dari pembahasan anggaran untuk proyek di dua kementerian, Angie disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 atau 12 huruf a Undang-Undang (UU) Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Istri mendiang Adjie Massaid ini terancam hukuman satu hingga 20 tahun kurungan.

(V002/S023)
Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012 http://www.antaranews.com/berita/308768/pemeriksaan-angie-fokus-ke-kasus-suap

Berkas Kasus Chevron Segera Dilimpah ke Pengadilan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejaksaan Agung segera melimpahkan kasus Chevron ke pengadilan setelah Kejaksaan usai melakukan penelitian terhadap tanah yang dijadikan barang bukti.

Tim penyidik satuan khusus (satsus) pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kejaksaan Agung membawa ratusan kilogram tanah dari lokasi proyek bioremediasi fiktif yang dilakukan PT Chevron Pasific Indonesia (CPI). Berkas perkara kasus korupsi ini akan segera dilimpahkan usai penelitian tanah yang menjadi barang bukti tersebut.

"Kan ini sebagai barang bukti, kesimpulannya nanti menentukan berkasnya," kata JAM Pidsus, Andhi Nirwanto yang ditemui di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (2/5).

Andhi menambahkan, penyidik sudah melibatkan tim ahli untuk meneliti ratusan kilogram tanah tersebut di laboratorium Pidsus Kejagung. Tim ahli akan meneliti apakah tanah yang tercemar limbah akibat eksplorasi pertambangan itu sudah dilakukan bioremediasi seperti yang dilaporkan Chevron atau belum.

Jika telah dibioremediasi, lanjutnya, tanah itu akan kembali netral dari limbah tercemar. Namun jika kondisi tanah masih tercampur dengan limbah eksplorasi pertambangan, maka proyek bioremediasi memang tidak dilakukan seluruhnya.

Proyek bioremediasi seharusnya dilakukan Chevron melalui dua perusahaan rekanan swasta yang ditunjuknya yaitu PT Sumigita Jaya dan PT Green Planet Indonesia di lokasi eksplorasi pertambangan di Duri, Riau dari 2003-2011. Namun sejak 2006, proyek bioremediasi diduga tidak dilakukan alias fiktif. Padahal BP Migas telah mengeluarkan dana sebesar 23 juta Dolar AS atau sekitar Rp 210 miliar.

"Jadi diteliti apakah tanah itu betul-betul dianggap kena pencemaran dan sudah kembali normal atau tidak. Bioremediasi kan untuk menormalkan kembali," tegasnya.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/12/05/02/m3e5y3-berkas-kasus-chevron-segera-dilimpah-ke-pengadilan ;mso-bi�Q ot�� 0ν rial'>

Jika kuasa hukum Angie memastikan kliennya siap menjalani pemeriksaan esok hari, tiga rekan tersangka dari Partai Demokrat mengatakan memberikan dukungan moral bagi Putri Indonesia tahun 2001.

Angelina Sondakh mulai menghuni salah satu kamar di Rutan KPK pada Jumat 27 April 2012 usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka selama sembilan jam.

Atas dugaan penerimaan suap dari pembahasan anggaran untuk proyek di dua kementerian, Angie disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 atau 12 huruf a Undang-Undang (UU) Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Istri mendiang Adjie Massaid ini terancam hukuman satu hingga 20 tahun kurungan.

(V002/S023)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2012 http://www.antaranews.com/berita/308768/pemeriksaan-angie-fokus-ke-kasus-suap

Pemeriksaan Angie fokus ke kasus suap

Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memfokuskan penyidikan pada pokok perkara dugaan suap pembahasan anggaran dua kementerian dengan tersangka Angelina Sondakh atau Angie.
Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa penyidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap Angelina Sondakh pada Kamis (3/5).
Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik akan mulai fokus menyidik pokok perkara dugaan suap di dua Kementerian terkait pembahasan anggaran proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Penyelidik, lanjutnya, akan terus menggali dan mencari kemungkinan alat bukti-alat bukti baru agar penyidikan dapat terus dikembangkan.
Guna kesiapan dan memberikan dukungan menghadapi pemeriksaan Kamis (3/5), kuasa hukum Angie, Nasrullah dan tiga pengurus Partai Demokrat, Saan Musthofa, Gede Pasek Suwardika dan Umar Afsal menemui anggota Komisi X DPR dari Fraksi Demokrat yang saat ini mendekam di Rutan KPK itu.
Jika kuasa hukum Angie memastikan kliennya siap menjalani pemeriksaan esok hari, tiga rekan tersangka dari Partai Demokrat mengatakan memberikan dukungan moral bagi Putri Indonesia tahun 2001.
Angelina Sondakh mulai menghuni salah satu kamar di Rutan KPK pada Jumat 27 April 2012 usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka selama sembilan jam.

Atas dugaan penerimaan suap dari pembahasan anggaran untuk proyek di dua kementerian, Angie disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 atau 12 huruf a Undang-Undang (UU) Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Istri mendiang Adjie Massaid ini terancam hukuman satu hingga 20 tahun kurungan.

(V002/S023)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2012
http://www.antaranews.com/berita/308768/pemeriksaan-angie-fokus-ke-kasus-suap

TKI tersangkut kasus capai 39 ribu perkara

Yogyakarta (ANTARA News) - Jumlah tenaga kerja Indonesia yang tersandung kasus di wilayah penempatan hingga saat ini mencapai 39 ribu perkara.

"Sampai dengan data terakhir, jumlah TKI yang bekerja di luar negeri hingga saat ini mencapai enam juta orang. Dari jumlah tersebut TKI yang tersandung perkara ada 39 ribu kasus," kata Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Dirjen Binapenta) Kemenakertrans Dr Reyna Usman, di sela rapat koordinasi perlindungan TKI di Yogyakarta hari ini.

Menurut dia, mayoritas kasus-kasus TKI tersebut terjadi di Malaysia dan Arab Saudi.

"Kami akan berupaya keras untuk menyelesaikan kasus-kasus ini, dan ke depan untuk meminimalisir kasus, maka perjanjian pemberangkatan TKI dengan negara lain akan dikaji ulang. Agar kasus-kasus seperti tidak digaji atau penempatan kerja yang tidak sesuai perjanjian tidak terulang lagi," tukasnya.

Ia mengatakan, kondisi sekarang ini harus ada pembenahan regulasi dan harmonisasi, karena persoalan TKI dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan yang signifikan.

"Nantinya untuk pendataan TKI, termasuk tes kesehatan dan psikologi akan diserahkan ke pemerintah daerah, karena mereka yang paling tahu dengan kondisi TKI asal daerah masing-masing," ucapnya.

Deputi Bidang Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Dr Lisna Yoeliani Poeloengan mengatakan, perlindungan atas TKI yang bekerja di luar negeri merupakan tanggung jawab bersama.

"Perlindungan dilakukan sejak masih menjadi calon TKI, sampai berada di luar negari, bahkan sampai TKI kembali lagi ke Tanah Air," paparnya.

"Berbagai pihak terlibat dalam perlindungan TKI, seperti Kemenakertrans, BNP2TKI, Kepolisian, Kemenkes, Asuransi, Imigrasi dan lainnya," katanya.
(V001)

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © 2012
http://www.antaranews.com/berita/308761/tki-tersangkut-kasus-capai-39-ribu-perkara




ASUHAN KEPERAWATAN CKD ( CHRONIC KIDNEY DISEASE )


ASUHAN KEPERAWATAN CKD ( CHRONIC KIDNEY DISEASE )

A.                PENGERTIAN

       Gagal ginjal kronik (GGK) biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap (Doenges, 1999; 626)
        Kegagalan ginjal kronis terjadi bila ginjal sudah tidak mampu mempertahankan lingkungan internal yang konsisten dengan kehidupan dan pemulihan fungsi tidak dimulai. Pada kebanyakan individu transisi dari sehat ke status kronis atau penyakit yang menetap sangat lamban dan menunggu beberapa tahun. (Barbara C Long, 1996; 368)
        Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).  (Brunner & Suddarth, 2001; 1448)
         Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya berlangsung beberapa tahun. (Price, 1992; 812)

B.                 ETIOLOGI

            Penyebab GGK termasuk glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit vaskuler (nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen (luris sutemik), agen nefrotik (amino glikosida), penyakit endokrin (diabetes). (Doenges, 1999; 626)
Penyebab GGK menurut Price, 1992; 817, dibagi menjadi delapan kelas, antara lain:
·           Infeksi misalnya pielonefritis kronik
·           Penyakit peradangan misalnya glomerulonefritis
·           Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis
·           Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik, poliarteritis nodosa,sklerosis sistemik progresif
·           Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik,asidosis tubulus ginjal
·           Penyakit metabolik misalnya DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis
·           Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbal
·           Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli neoplasma, fibrosis netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kongenital pada leher kandung kemih dan uretra.

C.                PATOFISIOLOGI

            Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron-nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi walaupun dalam keadaan penurunan GFR / daya saring. Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai ¾ dari nefron–nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik disertai poliuri dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah itu. ( Barbara C Long, 1996, 368)
            Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah dialisis. (Brunner & Suddarth, 2001 : 1448).
            Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi tiga stadium yaitu:
·         Stadium 1 (penurunan cadangan ginjal)
Ditandai dengan kreatinin serum dan kadar Blood Ureum Nitrogen (BUN) normal dan penderita asimtomatik.
·         Stadium 2 (insufisiensi ginjal)
Lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak (Glomerulo filtration Rate besarnya 25% dari normal). Pada tahap ini Blood Ureum Nitrogen mulai meningkat diatas normal, kadar kreatinin serum mulai meningklat melabihi kadar normal, azotemia ringan, timbul nokturia dan poliuri.
·         Stadium 3 (Gagal ginjal stadium akhir / uremia)
Timbul apabila 90% massa nefron telah hancur, nilai glomerulo filtration rate 10% dari normal, kreatinin klirens 5-10 ml permenit atau kurang. Pada tahap ini kreatinin serum dan kadar blood ureum nitrgen meningkat sangat mencolok dan timbul oliguri. (Price, 1992: 813-814)

D.                MANIFESTASI KLINIS

1.      Manifestasi klinik  antara lain (Long, 1996 : 369):
a.       Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mudah tersinggung, depresi
b.      Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal atau sesak nafas baik waktui ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
2.      Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2001 : 1449) antara lain : hipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem renin -  angiotensin – aldosteron), gagal jantung kongestif dan udem pulmoner (akibat cairan berlebihan) dan perikarditis (akibat iriotasi pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi).
3.      Manifestasi klinik menurut Suyono (2001) adalah sebagai berikut:
a.       Sistem kardiovaskuler
·         Hipertensi
·         Pitting edema
·         Edema periorbital
·         Pembesaran vena leher
·         Friction sub pericardial
b.      Sistem Pulmoner
·         Krekel
·         Nafas dangkal
·         Kusmaull
·         Sputum kental dan liat
c.       Sistem gastrointestinal
·         Anoreksia, mual dan muntah
·         Perdarahan saluran GI
·         Ulserasi dan pardarahan mulut
·         Nafas berbau amonia
d.      Sistem muskuloskeletal
·         Kram otot
·         Kehilangan kekuatan otot
·         Fraktur tulang
e.       Sistem Integumen
·         Warna kulit abu-abu mengkilat
·         Pruritis
·         Kulit kering bersisik
·         Ekimosis
·         Kuku tipis dan rapuh
·         Rambut tipis dan kasar
f.        Sistem Reproduksi
·         Amenore
·         Atrofi testis

E.                 PEMERIKSAAN PENUNJANG

            Menurut Suyono (2001), untuk menentukan diagnosa pada CKD dapat dilakukan cara sebagai berikut:
1.      Pemeriksaan laboratorium
Menentukan derajat kegawatan CKD, menentukan gangguan sistem dan membantu menetapkan etiologi.
2.      Pemeriksaan USG
Untuk mencari apakah ada batuan, atau massa tumor, juga untuk mengetahui beberapa pembesaran ginjal.
3.      Pemeriksaan EKG
Untuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis, aritmia dan gangguan elektrolit

F.                 PENCEGAHAN

            Obstruksi dan infeksi saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat lumrah dan sering kali tidak menimbulkan gejala yang membawa kerusakan dan kegagalan ginjal. Penurunan kejadian yang sangat mencolok adalah berkat peningkatan perhatian terhadap peningkatan kesehatan. Pemeriksaan tahunan termasuk tekanan darah dan pemeriksaan urinalisis.
            Pemeriksaan kesehatan umum dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi insufisiensi sampai menjadi kegagalan ginjal. Perawatan ditujukan kepada pengobatan masalah medis dengan sempurna dan mengawasi status kesehatan orang pada waktu mengalami stress (infeksi, kehamilan). (Barbara C Long, 2001)

G.                PENATALAKSANAAN

1.      Dialisis (cuci darah)
2.      Obat-obatan: antihipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium, furosemid (membantu berkemih)
3.      Diit rendah protein dan tinggi karbohidrat
4.      Transfusi darah
5.      Transplantasi ginjal

ASUHAN KEPERAWATAN CKD ( CHRONIC KIDNEY DISEASE )

I.                   DIAGNOSA KEPERAWATAN

Menurut Doenges (1999) dan Lynda Juall (2000), diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien CKD adalah:
1.      Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang meningkat.
2.      Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan udem sekunder: volume cairan tidak seimbang oleh karena retensi Na dan H2O.
3.      Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah.
4.      Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi sekunder, kompensasi melalui alkalosis respiratorik.
5.      Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai O2 ke jaringan menurun.
6.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, keletihan.

J.                  INTERVENSI

1.      Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang meningkat
Tujuan:
Penurunan curah jantung tidak terjadi dengan kriteria hasil :
mempertahankan curah jantung dengan bukti tekanan darah dan frekuensi jantung dalam batas normal, nadi perifer kuat dan sama dengan waktu pengisian kapiler
Intervensi:
a.       Auskultasi bunyi jantung dan paru
R: Adanya takikardia frekuensi jantung tidak teratur
b.      Kaji adanya hipertensi
R: Hipertensi dapat terjadi karena gangguan pada sistem aldosteron-renin-angiotensin (disebabkan oleh disfungsi ginjal)
c.       Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikanlokasi, rediasi, beratnya (skala 0-10)
R: HT dan GGK dapat menyebabkan nyeri
d.      Kaji tingkat aktivitas, respon terhadap aktivitas
R: Kelelahan dapat menyertai GGK juga anemia

2.      Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan edema sekunder : volume cairan tidak seimbang oleh karena retensi Na dan H2O)
Tujuan: Mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan dengan kriteria hasil: tidak ada edema, keseimbangan antara input dan output
Intervensi:
a.       Kaji status cairan dengan menimbang BB perhari, keseimbangan masukan dan haluaran, turgor kulit tanda-tanda vital
b.      Batasi masukan cairan
R: Pembatasan cairan akn menentukan BB ideal, haluaran urin, dan respon terhadap terapi
c.       Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan
R: Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam pembatasan cairan
d.      Anjurkan pasien / ajari pasien untuk mencatat penggunaan cairan terutama pemasukan dan haluaran
R: Untuk mengetahui keseimbangan input dan output

3.      Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah
Tujuan: Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat dengan kriteria hasil: menunjukan BB stabil
Intervensi:
a.       Awasi konsumsi makanan / cairan
R: Mengidentifikasi kekurangan nutrisi
b.      Perhatikan adanya mual dan muntah
R: Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat mengubah atau menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi
c.       Beikan makanan sedikit tapi sering
R: Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan makanan
d.      Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan
R: Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek sosial
e.       Berikan perawatan mulut sering
R: Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut yang dapat mempengaruhi masukan makanan

4.      Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi sekunder: kompensasi melalui alkalosis respiratorik
Tujuan: Pola nafas kembali normal / stabil
Intervensi:
a.       Auskultasi bunyi nafas, catat adanya crakles
R: Menyatakan adanya pengumpulan sekret
b.      Ajarkan pasien batuk efektif dan nafas dalam
R: Membersihkan jalan nafas dan memudahkan aliran O2
c.       Atur posisi senyaman mungkin
R: Mencegah terjadinya sesak nafas
d.      Batasi untuk beraktivitas
R: Mengurangi beban kerja dan mencegah terjadinya sesak atau hipoksia

5.      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritis
Tujuan: Integritas kulit dapat terjaga dengan kriteria hasil :
-          Mempertahankan kulit utuh
-          Menunjukan perilaku / teknik untuk mencegah kerusakan kulit
Intervensi:
a.       Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, perhatikan kadanya kemerahan
R: Menandakan area sirkulasi buruk atau kerusakan yang dapat menimbulkan pembentukan dekubitus / infeksi.
b.      Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa
R: Mendeteksi adanya dehidrasi atau hidrasi berlebihan yang mempengaruhi sirkulasi dan integritas jaringan
c.       Inspeksi area tergantung terhadap udem
R: Jaringan udem lebih cenderung rusak / robek
d.      Ubah posisi sesering mungkin
R: Menurunkan tekanan pada udem , jaringan dengan perfusi buruk untuk menurunkan iskemia
e.       Berikan perawatan kulit
R: Mengurangi pengeringan , robekan kulit
f.       Pertahankan linen kering
R: Menurunkan iritasi dermal dan risiko kerusakan kulit
g.      Anjurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin untuk memberikan tekanan pada area pruritis
R: Menghilangkan ketidaknyamanan dan menurunkan risiko cedera
h.      Anjurkan memakai pakaian katun longgar
R: Mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada kulit

6.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, keletihan
Tujuan: Pasien dapat meningkatkan aktivitas yang dapat ditoleransi
Intervensi:
a.       Pantau pasien untuk melakukan aktivitas
b.      Kaji fektor yang menyebabkan keletihan
c.       Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat
d.      Pertahankan status nutrisi yang adekuat

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC

Doenges E,  Marilynn, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC

Long, B C. (1996). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan) Jilid 3. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan

Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Kllinis Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC

Suyono, Slamet. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II. Jakarta.: Balai Penerbit FKUI